Cewe aneh itu mengintip dari balik bukunya di bangku taman sekolah yang menghadap ke lapang basket. seseorang yang bermain di lapang basket itu bermain sangat cantik. para wanita memujanya dengan meneriakkan namanya. tiba-tiba
"hayyooow" tak ada jawaban. lalu ernes melihat ke arah lapang basket itu.
"hmm, ryan lagi. gak ada bosennya ya elu ngeliatin dia. tiap hari ketemu juga"
"yee, biarin dong. dia kan pacar gue. lo kenapa ? sirik ?"
"haahaha ngapain gue sirik ? yah, emang sih elo berdua kalo pacaran mesra. tapi, kalo ga ada orang tau kalian pacaran ya buat apa sirik ?"
Pagi
hari Rio duduk di depan ruang kelasnya sendirian. Dia sibuk menatap layar
hapenya dan senyum-senyum sendiri tak karuan. Beberapa orang yang lewat tidak
heran dengan sikap Rio yang seperti itu. Seperti biasanya, Rio pasti sedang Facebook’an.
Rio adalah seorang maniak Fb dan internet. Sudah beberapa kali dia dikeluarkan
dari kelas, gara-gara ketahuan sedang Facebook’an saat pelajaran berlangsung.
Namun, dia tidak pernah jera. Saat dikeluarkan dari kelas, dia memilih pergi ke
kantin dan melanjutkan ritualnya yaitu FB an. Pagi itu saat sedang asik-asiknya
Fb’an, tiba-tiba seorang cowok menghampirinya.
“Woy Rio, chating lagi loe.” Kata
Andre sambil menepuk pundak Rio, sehingga membuat Rio kaget.
“Astaganaga.. Ya
Allah..” Kata Rio kaget. “Ngapain sih loe, ngagetin gue aja.” Lanjutnya.
“Sorry boy. Btw,
loe chating apaan sih, gue lihat loe makin hari makin kayak orang gila tao
nggak? Nggak jera loe ya, hampir tiap hari loe dikeluarin mulu dari kelas.”
Komentar Andre
“Seperti remaja
pada umumnya, hal itu biasa saja dan sering terjadi di kota-kota besar. Hehe.. Facebook’an.
Seru nih, loe kudu nyoba.” Ucap Rio
“Apa serunya sih fb kayak begituan. Buang-buang waktu aja.”
“Seru tao. Di sini
loe bisa cari temen di daerah mana aja. Kalau ada yang cocok, bisa dapat jodoh.
Hehehe.. Penggunanya kan banyak banget.”
“Halah.. Loe kayak
sales panci aja, promosi fb kayak gituan. Dasar MAON..!!!!!”
“Apaan tuh maon?
Bahasa planet jangan loe bawa-bawa kemari, gue ngggak ngerti.”
“Manusia Online.”
Teriak Andre di telinga Rio
“Kira-kira donk loe, kayak gue budek aja.” Ucap Rio
“Sorry boy.
Hehehe..” Kata Andre cengengesan
∞∞∞
Seperti biasanya, Rio facebook’an dengan teman-temannya di dunia maya.
Tiba-tiba muncul inbox di layar hapenya. Tanpa buang-buang waktu, Rio segera
melihatnya.
“Hai prince_god..
Boleh kenalan?” Sapa Orang tersebut. Dia memiliki nick name La Gloire Princess
Tia Unik menurut Rio, segera Rio membalasnya
“Boleh.. Nama gue Rio,
loe??” Balas Rio
“Gue Tiara. Loe
sekolah di mana?”
“Gue sekolah di Smansix,
loe?”
“Oya? Gue juga sekolah
di situ. Kelas berapa loe?”
“XI IPS 3, loe?”
“Gue XI IPA 5.”
Obrolan mereka pun
berlanjut sampai membicarakan hobby masing-masing. Tak terasa sudah larut
malam, Rio pun off dari chating dan segera pergi tidur.
..Krrrrrriiiiiiiinnnnnnngggggggg..
Bel berbunyi
menandakan waktu istirahat. Murid-murid keluar dari kelas dengan
berdesak-desakan. Andre bergegas menuju kantin seorang diri. Seperti biasanya, Rio
duduk di kursi depan ruang kelasnya untuk facebook’an. Tak berapa lama, Andre
kembali dari kantin dengan membawa banyak makanan kecil dan dua kaleng minuman
dingin. Dia pun segera menghampiri Rio.
“nih pesanan loe.”
Kata Andre sambil memberikan tiga snack dan satu minuman dingin
“Thank’s ya sob.” Ucap
Rio sambil membuka minumannya
“Iya.. Gue ke
toilet dulu bentar. Nitip ya, awas loe makan snack gue.”
“Nggak percayaan
amat sih loe ma teman sendiri. Saat loe kembali, makanan loe masih utuh kok.”
“Iya.. Iya.. Gue
percaya ama loe.” Kata Andre kemudian pergi
Rio pun melanjutkan
berchating ria sambil memakan makanan yang tadi dibeli Andre untuknya. Saat
melihat La Gloire Princess Tia online, Rio pun segera mengajak Tiara untuk saling
inbox. Tak berapa lama, Tiara kemudian membalas inboxnya. Ternyata Tiara
anaknya asik untuk diajak ngobrol. Lama-lama Rio pun jatuh hati kepada Tiara.
Tanpa mereka berdua sadari, jarak mereka berdua tidak begitu jauh dari tempat
mereka duduk. Rio meminta nomer hape Tiara dan berinisiatif mengajak Tiara
kopdar (kopi darat) sabtu malam ini, Tiara pun menerima ajakan Rio tersebut dan
memberikan nomer hapenya kepada Rio. Dari kejauhan, terlihat Andre sedang
berbicara dengan seorang cewek. Setelah selesai berbicara dengan cewek
tersebut, Andre segera menghampiri Rio.
“Barusan loe
ngomong ma siapa , Ndre?” Tanya Rio
“Ma Tiara, ketua
OSIS di sekolah kita. Biasa lah, masalah Osis” Jawab Andre
“Hach?? Tiara??
Ketua OSIS cewek??” Kata Rio kaget, minuman yang diminumnya tanpa sengaja
muncrat ke wajah Andre.
“Kalau kaget biasa
aja donk, nggak usah lebay pake acara muncrat segala. Ntar hilang lagi aura
kegantengan gue.” Kata Andre dengan pedenya.
“Ganteng pala loe
pitak. Haha.. Kalau dilihat dari sedotan mah, baru loe ganteng. Itu juga
sedotannya dilihat dari menara Eifell.. Hahahah.. Kata Rio ngakak sehingga
membuat Andre manyun semanyun-manyunnya.
“Elu kalau nggak fb
an,, ngeledek mulu kerjaan nya.. huch!!”
“Sorry sob. Hehehe.”
“Oya, kenapa loe
kaget dengar nama Tiara? Ada apa nich?” Selidik Andre
“Nggak apa-apa
kok. Hehe.. Ada ya Ketua OSIS cewek.”
“Elu haha hehe
haha hehe dari tadi, bosen gue dengernya. Ada Lah, buktinya si Tiara tuh. Makanya
loe jangan chating mulu.” Komenter Andre
“Iya bawel. Udah
yuk masuk, udah bel nih.” Kata Rio.
Mereka berdua pun
masuk ke dalam kelas. Rio masih memikirkan Tiara. Dalam batinnya
bertanya-tanya, “apa mungkin Tiara itu adalah Tiara ketua OSIS di sekolah gue?
Hmm, sabtu malam gue bakal tao ama dia.”
Malam yang dinanti pun tiba, Rio bersiap-siap untuk kopdar bersama Tiara di
tempat yang sudah mereka sepakati. Beberapa kali dia membaca sms Tiara, “Ingat,
Café Cinta. Loe pake baju hitam kan? Gue pake dress biru langit.” Rio tiba di
café sepuluh menit lebih awal dari waktu yang telah di sepakati. Ternyata Tiara
telah duduk manis di tempat tersebut. Rio pun segera menghampirinya.
“Tiara kan?” Sapa Rio
dengan ragu, takut salah orang. Karna saat itu Tiara membelakanginya.
“Iya. Loe Rio ya.”
Kata Tiara kemudian membalikkan badannya menghadap Rio. Rio terkejut,
sepertinya dia pernah melihat Tiara. Hampir saja dia terpesona akan kecantikan Tiara.
“Iya.. Hmm.. Loe
bukannya yang kemaren ngobrol ma Andre di depan lapangan kan? Kalau nggak
salah, loe ketua OSIS” Tanya Rio memastikan
“Iya. Loe temennya
Andre ya.”
“Yups.. Andre
sohib gue.”
“Duduk Rio, nggak
enak ngobrol sambil berdiri.”
“Iya..” Jawab Rio
grogi
Mereka berdua
mengobrol dengan santai. Rio tak kuasa menahan perasaannya. Dia mencoba untuk
tenang. Akhirnya Rio pun memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya kepada tiara.
“Ra, gue mau
ngomong sesuatu sama loe.” Kata Rio gugup
“Ngomong aja lagi,
nggak ada yang ngelarang kok.” Ucap Tiara sambil tersenyum
“Loe mau nggak Ra,
jadi cewek gue? Walaupun kita baru ketemu ya, tapi gue ngerasa nyaman aja waktu
inbox2 an sama loe. Gue bener-bener sayang sama loe, Ra. Gue jatuh cinta sama
loe pada waktu inbox2 an pertama.” Kata Rio
“Gimana ya.” Kata Tiara
sambil berpikir
“Loe mau kan Ra,
jadi cewek gue. Gue butuh jawaban loe sekarang.” Kata Rio dengan sedikit
memohon
“Ya udah, gue mau
jadi cewek loe.” Jawab Tiara
“Yes.. Makasih ya,
Ra. Sekarang kita resmi jadian nih.” Kata Rio senang
“Iya.” Jawab Tiara
“Gue sayang sama
loe, Tiara. Gue nggak bakal ngecewain loe.”
“Gue juga sayang
sama loe.”
Akhirnya Rio pun
menemukan cintanya. Rio sangat senang, begitupun dengan Tiara. Andre terkejut
dan tidak percaya mendengar kabar kalau Rio jadian dengan Tiara. Tak berapa
lama, Andre pun mengikuti jejak Rio menjadi Facebookers, dengan satu tujuan
yaitu dapat jodoh. Rio hanya tertawa melihat tingkah Andre. Setelah
dipikir-pikir, Rio masih tak menyangka dari Facebook dia bisa menemukan cinta.